![]() |
potret Al Muttaqin 1993 |
Pondok Pesantren Al-Muttaqin Banjarsengon Jember didirikan oleh KH. Baidhowi pada tahun 1954. Sebelum mendirikan pesantren Kiai Baidhowi istifadah di beberapa pesantren, di antaranya Pesantren Annuqayah guluk-guluk Sumenep asuhan RKH. Abdullah Sajjad dan Pesantren Tempurejo asuhan RKH. Abdul Aziz. Ihwal pendirian pesantren ini tidak terlepas dari upaya penetrasi dakwah yang dilakukan Kiai Baidhowi.
potret pengasuh pertama
Sebuah pesantren yang benar-benar
mengakar di masyarakat, memang tidak serta-merta bisa berkembang sebagai
lembaga yang di kenal di khalayak umum.
Butuh proses yang panjang.
Sebab, masyarakat tidak bisa dipaksa untuk datang nyantri. Mereka datang sendiri satu demi satu, merasakan manfaat
dari keberadaan sang kiai dan pesantrennya. Dirasa ada manfaatnya, masyarakat
yang lain juga tertarik nyantri, lalu
disusul oleh yang lainnya. Demikian seterusnya. Sedikit demi sedikit, santri
yang ada bertambah dan bertambah.
potret menantu pengasuh pertama |
Sebagai pesantren yang terletak di pinggiran kota, Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember sejatinya mempunyai tantangan yang cukup berat. Sebab, di Banjarsengon sendiri pada saat itu terdapat gerakan kristenisasi yang sudah mulai masuk ke plosok-plosok desa. Dari dasar itulah yang justru melecut semangat Kiai untuk mendirikan pesantren. Tujuannya, agar masyarakat pada umumnya bisa mengenal Islam lebih dalam dan pemahaman agama yang kokoh. Terlepas itu juga desakan masyarakat kepada kiai Baidhowi untuk segera mendirikan pesantren, dengan harapan di Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember untuk bisa membina dan membekali pengetahuan ilmu agama.
Dengan berjalannya pesantren juga dakwah yang dilakukan kiai Baidhowi manfaat adanya pesantren mulai dirasakan oleh masyarakat pada umunya. Namun kebutuhan masyarakat terus bertambah yang berkeinginan untuk juga didirikan lembaga formal, sebab para santri juga membutuhkan ilmu umum. Maka Kiai Baidhowi sebelum wafat memiliki keinginan untuk juga bisa mendirikan lembaga formal.
Kendati demikian, pesantren ini juga memberi pelayanan pendidikan formal kepada santri dan warga sekitarnya. Itulah sebabnya, pada tahun 1993 Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember mendirikan TK. Inilah lembaga formal pertama yang dimiliki pesantren ini. Pendirian lembaga ini hanya bermodalkan semangat dan keyakinan. Saat itu TK Al-Muttaqin belum memiliki gedung sekolah, sehingga harus meminjam ruang tamu dan amperan dhalem Kiai Baidhowi untuk proses kegiatan belajar-mengajar.
Pelan tapi pasti seiring berjalannya waktu Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember mendirikan SMP tahun 2005. Dua tahun berjalan kemudian didirikanlah SMK pada tahun 2007 lalu disusul pendirian Paket (A,B,C) & PKBM pada tahun yang sama. Sambutan warga juga tak mengecewakan. Tidak berapa lama setelah berdiri, lembaga ini telah mengantongi status “diakui” (terakreditasi). Selain itu juga didirikan juga MI pada tahun 2012
Evaluasi terus dilakukan. Semangat selalu digelorakan. Dan perubahan juga terus digulirkan. Agar menjadi lembaga yang lebih baik lagi kedepannya. Selepas wafatnya Kiai Baidhowi kepengasuhan digantikan oleh putranya yaitu KH. Miftahul Khoir. Perkembangan sedikit demi sedikit mulai meningkat, termasuk dalam penekanan kurikulum di madrasah diniyah juga formal yaitu pelajaran Aswaja dan bimbingan kitab kuning, serta kesiapan hidup ketika terjun di tengah-tengah masyarakat. Pemilihan program ini tak lepas dari keprihatinan Kiai pengasuh kedua terhadap kian maraknya ancaman yang berpotensi menggerus amalan dan tradisi NU. Dalam beberapa tahun terakhir ini, kelompok-kelompok yang anti tahlil, yasinan, dan sebagainya, kian gencar menyebar di berbagai daerah, termasuk Jember. Mereka tidak lagi sembunyi-sembunyi menyatakan anti tahlil namun sudah berani merangsek di kantong-kantong NU dan terang-terangan menyebut amalan tahlil dan sebagainya adalah bidah dan sesat. Itulah sebabnya, mempersiapkan generasi muda yang selektif terhadap gerakan-gerakan semacam itu merupakan cita-cita besar pengasuh.
Letak Geografi Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember
Pondok Pesantren Al-Muttaqin Jember terletak di kawasan bagian utara, tepatnya desa Banjarsengon Kecamatan Patrang Kabupaten Jember. Yang dekat dengan perkebunan Kalijompo. Adapun batasan-batasan Pondok Pesantren Al-Muttaqin Banjarsengon Jember sebagai berikut :
a. Sebelah barat : Berbatasan dengan permukiman warga
b. Sebelah utara : Berbatasan dengan permukiman warga
c. Sebelah timur : Berbatasan dengan permukiman warga
d. Sebelah selatan : Berbatasan dengan lahan kosong pesantren
terimaksih
BalasHapusSemoga dengan semangat pengasuh dan dewan pengajar terus menjadi motifasi pada masyarakat umum. Terlebih lagi semua Alumni dan simpatisan tetap memberikan dukungan utk terus maju di dunia pendidikan islam. (el fahri pakel)
HapusTerimakasih supotnya,
Hapus